Monday, January 25, 2010

PALESTIN : KRISIS MAKANAN

















COPIED: tehranifaisal.blogspot.com
p/s: ambil yg manfaat shj dari blog itu..

Friday, January 22, 2010

Untukmu Mujahidah Pendamba Cinta Akhirat..




tanpa syariah yang mantap

jiwa yang ditautkan

akidah salimah

hati yang membenarkan kesyumulannya

siir tetap tak tersingkap,

bahkan sirr akan bertanpa khudu' dan tidak ingkishaf...

peluang dan masa,

ruang dan rahmah

adalah rahsia yang tidak boleh kita usahakan tanpa tangan Sang Penyuluh,

bahkan kita hanya mampu menduga itu dan ini

tidak boleh merungkapnya.

redha dan ikhlas jua yang setia perlu dijadikan teman

bagi jiwa yang terlepas berlari ke sana sini..

lantas iman dan akuan perlu menjejaki sirr...

namun begitu serikandi ingatlah....

laluan itu kamu kena teruskan...

jangan sesekali rasa jijik atau putus jiwamu darinya....

arus itu arus yang laju dipermulaannya

namun akan reda dihujungnya

yakinlah...

lorong agamawan ini amat halus, seni dan mencabar...

teruskan tetap padanya...

serikandi ingat jua pesan ulama'....

biarpun engkau terpaksa mengadaikan segalanya untuk memetik mutiara kalam diniah...

gigitlah alur itu jangan engkau lepaskan...

moga engkau tidak lupa sinaran petunjuk para ulama di sini...

salam...

(ada kawan ana hantar sajak ni kot email, jd copy paste dlm blog utk kongsi dgn kawan2, harap ada manfaatnya utk anda semua)

Thursday, January 7, 2010

PALESTIN: SAYA MEMPERPANJANGKAN BERITA



KUALA LUMPUR, 6 Jan: Dewan Pemuda PAS Pusat (DPPP) sekali lagi menggesa seluruh warga Malaysia termasuk bukan Islam untuk bersama menyertai himpunan aman di kedutaan Mesir bagi menyerahkan memorandum membantah tindakan kerajaan negara itu yang bersekongkol dengan Israel menindas umat Islam Palestin.

"Saya menyeru seluruh rakyat prihatin supaya dapat keluar beramai-ramai Jumaat, 8 haribulan (Januari) untuk kita sama-sama berhimpun secara aman dan menyerahkan memorandum kepada kedutaan Mesir di Kuala Lumpur," kata ketua DPPP, Nasaruddin Hassan ketika menghubungi Harakahdaily.

Nasaruddin juga berkata, beberapa tindakan terbaru kerajaan Mesir dilihat keterlaluan dan memberi kelebihan kepada Israel untuk terus mencengkam kekuasaannya ke atas umat Islam di Gaza.

Ianya termasuklah insiden terbaru di mana Kerajaan Mesir telah menghalang anggota konvoi Viva Palestina di Pelabuhan El-Arish, yang mahu menghantar bantuan kemanusiaan seperti makanan, ubat-ubatan dan peralatan persekolahan bernilai lebih AS$1 juta kepada rakyat di sana.

Selain itu, dua hari lalu pasport mereka juga dirampas Kerajaan Mesir sehingga memaksa mereka hanya duduk beramai-ramai di pelabuhan sehingga pasport dipulangkan semalam.

Lebih teruk lagi apabila lebih 10 anggota konvoi Viva Palestina cedera, empat daripadanya parah akibat tindakan ganas polis Mesir menyuraikan tunjuk perasaan membantah keputusan Kerajaan Mesir melarang 59 kenderaan konvoi dibawa keluar dari pelabuhan Al-Arish untuk dibawa ke Gaza.

Salah seorang yang ditahan termasuk seorang warga Malaysia, Ibrahim Mohd Azmi, pelajar perubatan Universiti Bristol United Kingdom yang menyertai konvoi itu sebagai sukarelawan konvoi dari London 6 Disember lepas.

"Sememangnya sejak dulu kita prihatin terhadap isu kezaliman Israel terhadap umat Islam Palestin, di atas semangat solidariti ummah, kita hendaklah bangkit sekali lagi," katanya.

Umat Islam di seluruh dunia, katanya telah bangkit dan bantahan sama juga sedang dibuat.

Selain Pemuda PAS, beliau turut mengharapkan penyertaan Angkatan Muda Keadilan AMK dan DAP Socialist Youth (DAPSY) dan badan bukan kerajaan (NGO) yang memperjuangkan hak asasi manusia.

"Saya juga ingin menyampaikan salam dari Dr. Hammam Said, Murakibul Am Ikwan Al-Muslimin yang menyeru seluruh rakyat bangkit beramai- ramai menentang tindakan zalim kerajaan Mesir ini," katanya lagi.

Terdahulu, anggota kontinjen Viva Palestina berhimpun dan mengadakan benteng manusia memprotes keputusan kerajaan Mesir menghalang 59 kenderaan termasuk dua trak keluar dari pelabuhan itu.

Dalam masa sama, pihak berkuasa Mesir menempatkan 189 anggota unit anti rusuhan lengkap dengan meriam air dan gas pemedih mata.

Menurut pengasas Viva Palestina, George Galloway rundingan di peringkat tertinggi sedang diadakan oleh pihak Turki dengan kerajaan Mesir termasuk menuntut agar kesemua anggota konvoi yang ditahan dibebaskan segera.

Misi mereka bermula dari London pada 6 Disember lepas, melalui pelbagai tempat di Turki, Syria, dan Jordan.

Mereka sepatutnya tiba di Gaza pada 27 Disember, tetapi tertangguh akibat halangan kerajaan Mesir yang enggan membenarkan mereka menggunakan bandar Nuweiba sebagai pintu masuk ke Rafah sebelum tiba di Gaza.

Akibatnya, mereka terpaksa kembali ke Damsyik, Syria untuk mencari laluan lain untuk memasuki Rafah sebelum tiba di Gaza.

Wednesday, January 6, 2010

KAJIAN SAYA - HUBUNGAN SOLAT DENGAN HATI (القلب)

Kehidupan mempunyai banyak dimensi, banyak lapis dan fase. Di satu sisi, semuanya dapat berpadu bersama dalam meneruskan interaksi dinamis satu sama lainnya. Kehidupan adalah suatu perpaduan (integrasi) dari kesemuanya. Akan tampak bodoh bila kemudian ada usaha memisah-misahkan dan menganalisis kehidupan sebagaimana para ilmuwan sering melihat sesuatu hanya dalam satu bidang (sudut pandang) mikroskopik, melihat sesuatu hanya dalam satu dimensi saja, yang akan membuat pandangan menjadi timpang dan tidak seimbang. Atau melihat dengan sudut pandang teleskopik, yang juga akan membawa pada generalisasi yang terlalu umum sehingga justru terjadi reduksionisme yang simplistik.


Hidup dengan menggunakan visi teropong maupun mikroskop, beresiko membawa sudut pandangnya menjadi sempit dan tidak seimbang, karena hanya mementingkan satu aspek kehidupan dan kemudian mengabaikan aspek-aspek lainnya. Akibat dari ketidakproporsionalan cara pandang dan ketidakseimbangan ini jelas amat berbahaya: yaitu terbelahnya pribadi dan masyarakat, sebagaimana orang yang hidup dalam satu dimensi saja, atau seraya mengabaikan keutuhan kehidupan.

Sebagai contoh sederhana, misalnya seorang dokter yang hanya melihat dan mengobati penyakit dari gejala fisik tapi sama sekali mengabaikan faktor psikologis pasien. Atau seorang yang semata-mata melihat kepadatan penduduk hanya sebagai angka statistik dan mengabaikan psikologi masyarakat, sehingga diciptakannyalah transmigrasi sekelompok masyarakat berkepribadian keras, dipaksakan untuk hidup dalam wilayah masyarakat yang menjunjung tinggi kesopanan dan tatakrama. Pada ujungnya, dua kelompok masyarakat tadi justru saling membunuh satu sama lain. Di sepanjang zaman, manusia terlihat terbelenggu dalam kebodohan semacam ini, hanya saja dalam skala yang berbeda-beda.

Ada satu hal lain dalam dimensi kehidupan kita ketika seorang manusia tengah mencari apa yang disebut dengan kebahagiaan sejati. Kebahagiaan, ternyata tidak dapat dijamin oleh limpahan harta duniawi ataupun kedudukan di mata manusia. Kebahagiaan yang sangat tidak dapat diukur oleh banyaknya rasa senang. Kebahagiaan sejati yang sebenarnya, bukanlah manusia yang dapat menciptakannya.

Kebahagiaan sejati akan dapat dirasakan ketika Dzat Yang Maha Kuasa pencipta takdir, pencipta kehidupan turun menganugerahkan kepada kita, yang kadangkala –kalau tidak disebut seringkali— hadir tidak lewat keadaan yang kasat mata, namun akan terasakan di dalam diri kita, di dalam batin manusia. Untuk itulah, ketika manusia menyadari ada rasa yang lain dalam dirinya, semestinya dia menyadari bahwa ada dimensi lain dalam dirinya yang disebut sebagai dimensi batiniah seorang manusia, yang tidak seorang pun dapat menyangkalnya. Sebuah dimensi yang seringkali akal manusia tidak mampu mencernanya dengan sempurna, sehingga melahirkan bentuk interpretasi yang beragam pula. Masing-masing menafsirkan sesuai dengan apa yang ada dalam benak mereka.

Maka tidaklah mengherankan apabila Allah sering mengungkapkan sindiran kepada manusia yang tidak mengakui adanya aspek batin dalam diri, yaitu apa yang disebut dengan qalbu nurani, yang letaknya pun bukanlah seperti apa yang digambarkan para ahli kedokteran berupa jantung, tapi berada dalam dimensi yang berbeda. Qalbu yang di dalamnya terletak aspek keimanan. Firmannya,

“Berkata seorang Arab badui ,‘Kami telah beriman.’ Katakanlah, ‘Kamu belum beriman, tapi katakanlah kamu telah tunduk, karena iman itu belum masuk ke dalam qalbu-mu.” (QS Al-Hujurat [49] : 14)

Qalbu juga yang menjadi tempat ujian dimana syetan yang terkutuk akan berjuang menggelincirkan dan menyesatkan manusia ke jalan kemurkaan Allah. Firmannya,

“….Bahkan qalbu mereka telah menjadi keras dan syetan pun menampakkan kepada mereka kebagusan apa yang selalu mereka kerjakan.” (QS Al-An’aam [6] : 43)

“Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada qalbu mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah.” (QS at-Taubah [9] : 77)

Berdasarkan beberapa ayat di atas, dapat ditarik pelajarannya bahwa, apabila kita ingin agar Alquran mampu menyentuh qalbu manusia dengan sentuhan yang benar, dimana qalbu bisa memperoleh manfaat dari Alquran, maka kita wajib mengobatinya terlebih dahulu, dengan cara menjadikan qalbu itu beriman dengan sebenar-benarnya. Oleh karena itu –bertolak dari uraian di atas— titik perhatian yang seharusnya selalu menjadi pusat pemikiran dan kerja pendidik sejak awal adalah perbaikan qalbu (ishlah al-qalb). Kegagalan dalam hal ini merupakan indikator dari adanya gejala pembodohan pendidikan, ketidaktekunan murid, atau kesalahan sistemnya.

Untuk itulah Rasulullah selalu memberikan nasihat kepada para umatnya agar selalu berhati-hati dalam menggunakan qalbu-nya.

Demikian pula ketika kita mencoba mengkaji bentuk ibadah yang telah Nabi ajarkan bagi umatnya, ibadah yang memegang peranan yang sangat penting, khususnya sangat berpengaruh benar dalam upaya menumbuhkan keimanan dan ketakwaan seorang umat Muhammad Saw., yaitu ibadah shalat.

Ketika kita hanya mengkaji ibadah ini dari aspek aturan fikih belaka, atau aturan lahiriahnya, maka tidak heran apabila kita menemukan umat Islam merasa sangat berat, apalagi ibadah ini harus dilakukannya sepanjang hidupnya sehari lima kali. Pada era modern ini, kita bahkan banyak menemukan umat sudah tidak lagi merasa bergairah menjalankan ibadah shalat, kalau tidak ingin disebut jarang melengkapi lima waktu tersebut.

Mereka yang cukup rajin pun sudah sering merasa kekeringan dalam pelaksanaan shalat tersebut. Ini disebabkan karena dimensi batinnya telah lama tidak mereka rasakan. Shalat tidak lagi dijadikan sebagai sarana indikator kedekatan mereka dengan Allah. Shalat tidak lagi dikejar karena mereka merasakan tidak banyaknya manfaat yang bisa diperoleh ketika shalat, selain dari sekedar melaksanakan kewajiban saja.

Tapi akan dirasakan berbeda apabila setiap Muslim mencari manfaat apa sebenarnya yang dapat diperoleh ketika mereka menjalankan shalat? Mengapa Allah menurunkan bentuk kewajiban shalat tersebut kepada umat Islam? Apakah shalat itu merupakan kewajiban bagi manusia agar dapat menyembah Tuhannya belaka, tanpa ada faidah bagi penyembahnya itu sendiri? Apabila pertanyaan demi pertanyaan tersebut dapat terjawab, maka umat Islam tentunya akan dapat memaknai setiap gerak hidupnya dengan benar.

Mari kita perhatikan beberapa ungkapan Nabi selaku pembawa risalah kebenaran ini.

Rasulullah bersabda,

“Apabila shalat seseorang tidak mencegahnya dari berbuat keji dan munkar, maka ia tidak mendapat apa pun kecuali semakin bertambah jauh darinya.”

Nabi juga bersabda,

“Banyak orang yang melaksanakan shalat, tetapi yang diperolehnya tiada lain hanyalah letih dan payah, karena melaksanakan shalat itu sendiri.” (H.R. An-Nasa’i).

“Tiada diperoleh seorang hamba dari shalatnya kecuali apa ada dalam pikirannya pada saat melaksanakan shalat.” (HR Abu Dawud dan Nasa’i).

Alangkah beruntungnya ketika seorang hamba memahami makna shalat sebenarnya sebagaimana Rasulullah ungkapkan,

“Ketika ia melaksanakan shalat, seorang hamba tengah bercakap mesra dan akrab dengan Tuhannya.” (HR Bukhari Muslim).

Inilah makna sebenarnya ibadah shalat, ibadah yang mengandung sebuah hubungan batin seorang hamba dengan Sang Pencipta, ibadah yang bernuansa sakral karena keyakinan manusia yang berada dalam dimensi batiniyah dalam mengadakan hubungan khusus dengan zat yang ghaib. Inilah makna ihsan.

Allah mewajibkan shalat kepada setiap umat Muhammad, karena dalam ibadah itu terkandung sebuah makna pengabdian yang tinggi seorang hamba kepada Penciptanya. Dalam ibadah shalat juga, seandainya dilakukan secara ikhlas, tidak karena semata-mata menjalankan beban kewajiban, akan diperoleh limpahan cahaya petunjuk dari Allah yang berfungsi menjernihkan hati nurani atau qalbu setiap hamba Allah yang beribadah secara ikhlas tersebut. Setiap rakaat shalat memiliki makna yang sangat mendalam karena hadirnya proses pensucian jiwa yang tadinya terkotori oleh tindakan dosa kita. Untuk itulah kering atau gersang tidaknya ibadah shalat kita bergantung dari seberapa besar motivasi kita dalam melaksakan ibadah tersebut. Sedangkan seringkali, untuk mendapatkan motivasi, kita membutuhkan ‘bahan bakar’ berupa pemahaman maupun keluasan cakrawala pandang untuk lebih memahami persoalan.

Dalam sisi dimensi batin lainnya, gerakan shalat memiliki makna simbolik yang sangat mendalam. Sejak posisi berdiri, ruku dan sujud merupakan sebuah proses perjalanan manusia dalam rangka mencari kebenaran, mencari pemilik kebenaran, proses pendakian menuju kasih sayang dan kedekatan Allah Azza wa Jalla. Simbol tersebut merupakan langkah yang harus kita tempuh dalam rangka upaya manusia agar dapat menjadikan hari ini lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok akan lebih baik dari hari ini.

Posisi berdiri melambangkan posisi akal atau rasio berada di atas qalbu manusia, artinya pada awal kehidupan, kita menempatkan akal kita terlebih dahulu sebelum menggunakan qalbu, atau bahkan tidak menggunakan qalbunya. Kondisi ini pula yang dialami oleh sebagian besar umat Islam sekarang. Mereka begitu mengagungkan akal, aspek lahiriyah dan mengabaikan qalbu dalam memutuskan kebenaran sebuah persoalan.

Bagi seorang hamba yang berharap banyak memperoleh kebenaran, dia tidak akan pernah merasa puas dengan posisi pertama. Dia akan berjuang melangkah pada posisi berikutnya yaitu posisi ruku’, yaitu memposisikan akal sejajar dengan qalbu. Ada hubungan yang seimbang dalam pertimbangan tentang sebuah persoalan, melibatkan qalbu dan akal sejajar, saling membantu dan bekerja sama, saling menyediakan dan menyatukan data ‘bumi’ dan data ‘langit’ untuk diaplikasikan dalam persoalan kehidupannya.

Dan posisi yang terbaik dalam kehidupan manusia beriman adalah posisi sujud, yang disebutkan juga oleh Rasulullah sebagai posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya, yaitu ketika menempatkan qalbu di atas akalnya. Ketika akal atau aspek lahiriyah melihat sebuah persoalan, akal mencernanya dengan maksimal, baru qalbu yang telah hidup karena telah tersucikan dari dosa menjadi hakim, menjadi raja dalam memutuskan langkah berikutnya. Sedangkan pada tahap ini, rasio akan menjadi penasihat terdekat dari Qalbunya, dalam hal penerapan dan pengaplikasian petunjuk Allah ke alam mulk, atau alam fisik ini.




Nabi bersabda,


“Seorang hamba tidak akan pernah lebih dekat kepada Allah Swt. Kecuali ketika ia tengah bersujud.” (HR Muslim).

Saad bin Jubair pernah berkata,

“Tiada sesuatu pun di dunia ini yang kumintai pertolongan kecuali lewat sujud dalam shalat.”

Sedang ‘Uqbah bin Muslim berkata,

“Tiada sesuatu pada manusia yang lebih disukai Allah selain memperlama perjumpaan dengan-Nya. Dan tiada saat dalam kehidupan manusia yang teramat dekat dengan-Nya, kecuali ketika ia tersungkur bersujud kepada-Nya.”

Abu Hurairah ra. pernah berkata,

“Saat paling dekatnya seorang hamba kepada-Nya ialah ketika ia sedang bersujud, dan kemudian memperbanyak doa.”

Semua kata-kata tadi mengisyaratkan, bahwa untuk senantiasa ada dalam posisi terdekat dengan Allah bukanlah semata-mata kita harus sujud setiap saat. Hal ini, dalam dimensi yang lebih dalam, juga berarti seorang hamba akan senantiasa dalam keadaan yang terdekat dengan Allah ketika Qalbunya telah hidup dan suci, yang mampu menempatkan dirinya untuk berada dalam posisi diatas rasionya.

Demikianlah uraian yang sangat singkat dalam memaparkan aspek batiniyah dalam shalat, hanya sebagai contoh bahwa Allah sang pemilik segala ilmu, menempatkan semua isyarat mengenai diri-Nya, maupun petunjuk bagi hamba-Nya, di dalam segala hal di alam ini. Kompleksitas diri-Nya yang Maha Tinggi membuatnya mampu membuat segala hal mengisyaratkan dan menyimpan ilmu bagi manusia, dalam dimensi lahiriyah maupun batiniyahnya. Tentu, masih banyak lagi hikmah lain dari ibadah tersebut yang Allah ajarkan kepada setiap hamba-Nya yang yang khusus, yang Dia sucikan.

Wallahu a’lam bish-shawab.

Monday, January 4, 2010

DALAM KENANGAN

P/S: SBLM BACA, BUKA MUSIC CARAVANSARY- KITARO)
TAJUK : RABITAH SATU DEKAD


TIADA TUHAN YANG BERHAK DISEMBAH

SELAIN ALLAH JALLA JALALAH

NABI MUHAMMAD SOLLALLAHU `ALAIHI WASALLAM

HABIBULLAH, UTUSAN ALLAH SEPANJANG ZAMAN

BERDEGUP JANTUNG, BERDERAU DARAH

TATKALA MELAFAZ KALIMAH KERAMAT

LINANGAN AIRMATA SYAHDU

MENGALIR DERAS DARI KELOPAK

TIADA LAGI BISA MENAHANNYA

MENGIRINGI LAMUNAN MINDA

MENYINGKAP EPISOD PERJUANGAN LALU

MENGGAMIT NOSTALGIA (2X)

SUKA DUKA BERSAMA TEMAN

TERPAHAT INDAH DI ARKIB MINDA

TERSIMPAN RAPI DI DASAR SUKMA

RABITAH FITYAH MUHAMMADIAH (2X)

KALIMAH KERAMAT SEBUAH PERJUANGAN

SATU DEKAD KEMBARA WADAH

LALUAN SUKARMU DULU

KINI HANYA DI LIPATAN SEJARAH

LANGKAHMU SEMAKIN GAGAH

PASAKMU SEMAKIN TEGUH

BERSATULAH HATI-HATI ANSHORULLAH (2X)

GENERASI MAAHAD MUHAMMADI

SATU DEKAD PERJUANGAN

AMAL YANG TIADA NOKTAHNYA

TERUS BANGKIT PERKASA PERJUANGAN (2X)

MENCARI CINTA MENGGAPAI CITA

MERAIH REDHA DARI YANG MAHA PENCIPTA



SALAM HIJRATURRASUL, SALAM PERJUANGAN


PRESIDEN

10 MUHARRAM 1431/ 03 JANUARI 2010, 3:53 PM

(maaf Tuan Presiden, ana copy paste bubuh dalam blog ni tanpa minta izin lbh dhlu..)




ni gambar hiasan, tiada kaitan dgn sajak di atas.. hehe
cumanya gambar ni kenangan di MMP(KB)..

Friday, January 1, 2010

Buatlah Pilihan Betul-Betul

Apakah anda telah memiliki kesiapan untuk menikah? Jika anda yakin telah siap, segeralah melangsungkan pernikahan di Jalan Dakwah.



Jalan inilah yang telah mengantarkan Nabi SAW menikahi istri-istrinya, para Ummahatul Mukminin. Jalan ini yang mengantarkan Ummu Sulaim menerima pinangan Abu Thalhah. Jalan yang menyebabkan bertemunya Ali r.a dan Fatimah Az-Zahra dalam sebuah keluarga. Di jalan itu pula para Sahabat Nabi menikah. Di jalan dakwah itulah orang-orang saleh membina rumah tangga sakinah.


Seperti apakah pernikahan di jalan dakwah itu? Buku ini akan mengantarkan anda menemukan jawaban tuntasnya. Selamat menikmati.


Kusiapkan Diri Menuju Pernikahan

1. Syariat Menyuruh Anda Menikah

2. Anda Menciptakan Berhala Bernama Materialisme

3. Di Jalan Apakah Anda Menikah?

4. Di Mana Letak Kebahagiaan?

5. Persiapan Diri Menjelang Pernikahan

6. Syariat Islam Berorientasi Kepada Kemudahan


Di Jalan Dakwah Aku Menikah

1. Menentukan Batas Waktu Kesiapan

2. Syura Dengan Orang-Orang Saleh

3. Menentukan Pilihan

4. Tak Boleh Ada Paksaan dan Keterpaksaan

5. Berkenalan Dengan Orang Tua Calon


6. Pelaksanaan Khitbah

7. Pihak-Pihak Yang Terlibat


Perjanjian Yang Kuat Telah Terikrarkan

1. Wali Dalam Pernikahan

2. Pelaksanaan Akad Nikah

3. Mahar Dalam Pernikahan

4. Walimah, Pesta Pernikahan

5. Yang Dilakukan Pengantin Setelah Walimah

6. Memilih Tempat Tinggal


Ketika Hari Bersejarah Itu Tiba

1. Undangan, Mengundang dan Diundang

2. Bantuan, Sumbangan dan Hadiah

3. Penataan Tempat Acara

4. Posisi Pengantin Saat Walimah

5. Penampilan dan Dandanan Pengantin

6. Dekorasi dan Hiasan

7. Hidangan Walimah

8. Hiburan Dalam Walimah

9. Merenung Di Pelaminan


Tahun Pertama Yang Mendebarkan

1. Belajar Mencintai dan Dicintai

2. Tantangan Keluarga Di Tahun Pertama

3. Apa Yang Sebaiknya Dilakukan?


Assalamualaikum wbt. Apa kabar semua? Harapnya berada di bawah lindungan Allah SWT hendaknya. Kali ini saya nak posting satu artikel yang paling secret, perihal diri keluarga saya untuk dikongsi bersama shabat-sahabat semua agar jadi panduan dan pengajaran. Susah ni ana nak crita pasal hal peribadi dan keluarga ana. Posting tajuk best yang takde jual kat kedai.. hehe..ok lah, selamat membaca.


ni gambar special edition yang xpernah ana siarkan sblm ni, (gmbr kuarga).. gambar masa konvo kakak ana, munirah di UM tahun 2007 bersama abah dan ummi tersayang, senyum bahagia ayahbonda dengan kejayaan anak-anaknya yang membuahkan hasil dari pengorbanan mereka..
saje je selitkan gambar ni sbb nak crita skit kat sahabat semua kisah rumahtangga yang bahagia hasil didikan islami. Bukan nak berbangga dan riak, tp skadar panduan dan pengajaran kepada mereka yang masih mencari2 pasangan hidup..

Ummi ana ni jenis suka bercerita dan akan mengulang tayang cerita yang sama bila kami adik bradik berkumpul, jdnya ana boleh ingat semua crita dia.. Tp berbeza dgn Abah, dia pendiam, xbyak ckp. Crita pasal abah pun ummi yg critakan.. bagus la, seorang suka bercakap, sorang suka mendengar.. aman rumah tangga. Hehe..

alkisahnya abah dan ummi tak pernah kenal sblm mrk kawin tu. Abah dan ummi ni kira umur dah lanjut la masa diorg bertemu jodoh. Nak tahu umur brapa? Abah dah 32, ummi dah 27. Masa kat kg, org2 dah bising pasal ummi (andartu-anak dara tua) sbb zaman dia dulu tu xde org kawin lewat2 sgt. Tp ummi xkisah sbb dia belajar dan terus belajar, cita2 dia nak sambung Mesir, tp ketentuan Allah mengatasi segalanya. Masa tu kat kg dia xde wanita yang berpendidikan tinggi sampai masuk universiti, jd ummi lah wanita pertama masuk UM. Tp masa tu bkn nama UM lg, nama YPTIK, nilam puri.. Sementara tu, Abah pula blaja kat al-Azhar, Mesir lama jg sbb xlulus kene ulang thun byak kali.. hehe, kesian.. satu je ana dan ummi ana respect dia sbb terrer ilmu nahu soraf. Masa skolah mngah dulu bila ada yg xfaham nahu kat skolah, blaja kat umah, ummi kata “nuh, pergi tanya ust Sibawaih tu”.. hehe, abah dapat gelaran Sibawaih. Kenal tak sape Sibawaih? Cari sendri la ye.. Kami semua adik bradik blaja kat skolah Arab (SMUA), kene paksa rela dgn ummi. Walaupun masa tuh ana ada lah jg memberontak nak g Skolah Berasrama Penuh (SBP) dan MRSM, tp xleh g. Ummi xbg sbb dia kata kita wajib blaja Bahasa Arab, itu bahasa Al-Quran, nanti senang nak faham al-Quran. Baru skrg ana menyedarinya, jd kawan2 semua lpas ni hntr anak2 antum semua blaja bhasa Arab bhasa al-Quran, penting ni.. Eh, ni macam dah lari tajuk. Sbnrnya nak crita pasal lain, ok.

Gitulah, sambung balik, makanya ummi menolak lamaran pemuda2 kg dia tu. Tp dia xkisah org2 kg dok mengata dia ni terlalu memilih, sombong. Ok, tahu tak mak dia (nenek saya) pujuk dia mcmne? “xpayah risaulah pasal jodoh lg, blajar je dulu sampai boleh jadi ustazah. InsyaAllah jodoh akan datang sendiri bila tiba masanya nanti. Mak dah mimpi yang akan ada org ‘jauh’ datang melamar kamu, tunggu je”. (orang jauh sungguh la, org Mesir,hehe). Maka ummi ana pun penuh sabar lah menunggu. Tup2 sampai satu hari tu datang rombongan dari abah. Kalau kawan nak tahu, tok imam Shukri pasir puteh yang jd org tengah yang mengejas abah dan ummi ni. Kenal tak ust shukri? Abuya Zainab, atau Abdullah Fahmi. Sbbnya ummi Zainab tu kawan baik ummi ana dan abah ana kenalan kepada abuya dia. Masa tu Ust Shukri dan Ummi Zainab dah suami isteri. Makanya bertemulah jodoh abah dan ummi ana. Alhamdulillah..

Ada satu kisah lawak berkenaan dgn abah ana ni. Ummi crita, sblm dia dtg melamar ummi, dah 10org wanita dia pegi tengok dan merisik, tp semuanya xberkenan dan xjd. Fuhh, cerewet jgk abah aku ni ya,hehe.. tp pd pndgn saya bukanlh cerewet, cumanya berhati-hati dalam memilih isteri. Sbbkan isteri ni kita akan hidup dengan dia seumur hidup hatta ke syurga nanti. Bila saya tanya kenapa abah terlalu memilih, ummi ana jwb sbbnya wanita yg dia g tgok tu ada yg xtutup aurat, terlalu bebas bersentuhan dan macam2 lg lah yg tak memenuhi syariat Islam. Bagusnya abah mencari yang benar2 islami (ada ilmu agama dan beramal dengan ilmunya). Akhirnya bertemulah si lelaki yang tak pernah bercouple (dating/gewe atau yg sama waktu dengannya) dengan seorang wanita yang anti couple. Ummi ana ni kira mcm pengawas skolah lah masa dia blaja dulu sbb mane2 plaja wanita yg keluar dating, dia akan laporkan kepada ust dan ustazah. Ummi ana mmg menentang budaya perhubungan lelaki wanita tanpa ada apa2 ikatan sah.



Ummi ana sangat strict kalu bab-bab couple ni. Awal2 dia dah bagi amaran kat kami semua 6org anak-anaknya, “jangan ada sesiapa dari anak ummi ni bergewe masa blaja, cakap2 dengan lawan jenis pun kene kawal, yang xde kaitan dengan pelajaran dan hal-hal penting xperlu berurusan dan berhubungan dengan lawan jenis. Jangan tiru budak-budak dan anak-anak orang lain. Anak ummi baik2 semua kene ikut cakap ummi”. Jdnya kami semua membesar dalam keadaan yang dikawal ketat oleh ummi dan abah. Tp ana pd awalnya ada juga memberontak sbb menyalahi dengan keinginan jiwa remaja ana pada masa tu. Sampaikan ada di antara kami adik bradik yg kene rotan sbb berutus surat cintan-cinton. Hehe.. kenangan pahit lerr masa tu.. Tp akhirnya ana menyedari didikan ummi dan abah sangat menjaga kami dan ana betul2 bersyukur dilahirkan dengan kedua ibubapa yang tegas dalam hal mendidik akhlak anak2nya. Terima kasih ummi dan abah..

Makanya, begitu jugalah pertemuan jodoh kakak ana dengan suaminya, abg wan tu. Mrk tak pernah kenal sblm ni sehinggalah dipertemukan oleh org tua masing-masing. Abg wan tu bekas student KIAS jgk kalu ada yang perasan, jbtn dakwah sama batch dgn ust fadhli shaari. Alhamdulillah abg wan org kg sebelah je, mudah nak bergilir balik rumah mak mertua. Hehe, jodoh dan rezeki kakak ana, siap yg tahu kan? Allah yang dah tetapkan. Lalu lahirlah Ahmad Faez Muttaqen yang comel, bakal pewaris keturunan (Awang & Mik- lawak kan jodoh nama yang matching, hehe). Ummi ana pesan kat anak-anak perempuannya, “kalu dah hbs blaja, kawin terus, jgn lewat2 macam ummi, lambat dapat cucu”. Berbeza dengan pesanan dia kat anak-anak lelakinya, “yang 3org lelaki ni (zulqarnain, hafiz,zaki) kene bekerja dulu baru boleh kawin, dah ada pendapatan baru boleh mintak ummi g lamar mana2 perempuan. Pastu kalu nak cari isteri, carilah yg blaja agama dan tutup aurat dengan betul, nanti mudah kat kita juga sbb isteri akan ajar kat anak2 pula didikan yg betul. Kalu tak kerja lagi, xpayah nak menggatal dok gewe nak kawin, nanti nak bagi makan pasir ke kat anak isteri?” fuhhh, pesanan berlaser dan amat tajam dari seorang ibu kepada anak-anak lelakinya. Walaupun pedas, ada betulnya, menusuk masuk ke sukma..

Oklah, sebenarnya banyak lagi cerita2 best dari ummi yang penyayang dan abah yang tegas. Ummi yang Queen Control dan Abah yang Kuasa Vetto, kami semua anak2 patuh dan taat. Selamat berkongsi, ambil yang baik, buang yang buruk. Wallahu’alam, wassalam..

Exclusive from me: marjaat al-fatih


gambar bawah: tengok betul2 pengantin baru dan pengantin lama.. huhu