Tuesday, March 29, 2011

Antara Niat Dan Lafaz


Niat
- Setelah ingin bersolat, maka hendaklah dia niatkan solat yang ingin didirikannya. Dan disyaratkan menghadirkan dalam hati perkara-perkara niat, iaitu: jika
1- Solat fardhu: Qasad, taarud dan ta’yin.
2- Solat sunat berwaktu dan bersebab: Qasad dan ta’yin.
3- Solat mutlak (semata-mata solat) : Qasad sahaja.
Contoh niat ialah: Aku ingin bersembahyang fardhu zuhur, kerana Allah SWT. Dan tidak disunatkan melafazkan niat, kecuali jika dilafazkan, ia membantu memudahkan niat. Dan tidak disunatkan membaca apa-apa bacaan sebelum bertakbir, kerana permulaan solat ialah takbir.

Takbiratul Ihram
- Setelah berniat, maka hendaklah bertakbir. Dan di dalam takbir itu, maka hadirkanlah keagungan dan kebesaran Allah SWT. Dan janganlah dinyaringkan takbir, kecuali bagi imam. Dan tidak boleh bagi makmum bertakbir mendahului imam atau bersama imam. Dan disunatkan baginya terus bertakbir setelah imam selesai bertakbir, dan jangan melengah-lengahkannya. Lafaz takbir ialah:
اللهُ أَكْبَرُ
Masalah Muqaranah Niat
Berkata Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, dalam kitabnya Sabilal Muhtadin, juz 1, m/s 195: “Tetapi memilih Imam Nawawi di dalam “Majmuk” akan yang telah dipilih akan dia oleh Imamul Haramain dan Imam Ghazali bahawasanya memadai pada niat itu muqaranah urfiyyah, pada orang yang awam…Dan kata setengah mereka itu, bermula murad (maksud) dengan dia bahawa dipadakan (memadai) menghadirkan niat dahulu sedikit daripada takbir dan jika lalai ia daripadanya di dalam takbir sekalipun. Dan muwafaah (sama) akan dia atas taswir (gambaran) ini segala imam yang tiga, iaitu Imam Abu Hanifah, dan Imam Malik dan Imam Ahmad bin Hanbal r.a

- Semasa bertakbir, disunatkan mengangkat kedua tangan, dan tapak tangan itu dibuka dan dihadapkan ke arah kiblat. Kedua tapak tangan disunatkan menyamai bahu, dengan dua ibu jarinya menyamai dua cuping telinganya.

__________

p/s: harap pembaca dapat bezakan antara lafaz di mulut dan niat di hati... ('',)

Wednesday, March 16, 2011

Khutbah Nikah


إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ  نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ 
وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ  وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ,  فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ  كِتَابُ اللهِ,  وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ b    وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ  وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ  وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِى النَّارِ,  اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Sesungguhnya segala puji hanya bagi Allah,  kami memuji-Nya,  seraya memohon pertolongan dan ampunan-Nya,  dan kami memohon perlindungan Allah dari keburukan-keburukan nafsu kami dan dari akibat buruk perilaku kami.
Barangsiapa yang telah diberi petunjuk oleh Allah kepadanya,  tidak ada yang dapat menyesatkannya,  dan barangsiapa yang telah disesatkan,  tidak ada yang dapat memberikan petunjuk kepadanya.
Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang layak disembah melainkan Allah saja,  tidak ada sekutu bagi-Nya.
Dan aku bersaksi bahwa Muhammad saw adalah hamba dan utusan-Nya.
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan Islam.
Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan istrinya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak,  dan bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,  niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.
Ammaa ba’du,
Hadirin rahimakumullah,  khususnya kedua Mempelai yang diberkahi oleh Allah,
Itulah khutbah Nikah dari Nabi saw ketika menikahkan putri tercintanya Fatimah az-Zahra,  intinya adalah pesan Taqwa.  Kenapa Taqwa? Karena orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang bertaqwa.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
  “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu.”  (Q. S. Al-Hujurat : 13).
Taqwa dapat dipahami dengan pengertian yang sederhana, yaitu menjalani segala perintah Allah dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. Termasuk, perintah melaksanakan pernikahan, dan menjauhi pergaulan bebas dan perzinahan.
Rasulullah B telah bersabda, sesuai dengan hadits dari Abdullah bin Masud :
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ! مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ; فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
“Wahai para Pemuda, barangsiapa di antara kalian telah mampu menikah,  menikahlah.  Karena sesungguhnya dengan menikah dapat menundukkan pandangan dan menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia berpuasa, karena sesungguhnya puasa dapat menjadi benteng baginya.”
Jadi perintah menikah ini,  sekaligus perintah untuk selalu menjaga pandangan dan menjaga kemaluan,  artinya jangan sekali-kali melakukan perzinahan.   Dan perintah menikah ini,  tentunya bukan bagi jejaka saja,  tetapi termasuk juga para Duda.   Justru kalau tidak menikah,  berarti termasuk kategori orang yang membenci sunnah Nabi,  dan bagi yang membenci sunnah Nabi,  maka tidak termasuk golongan Umatnya.
وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ  {أَنَّ النَّبِيَّ  حَمِدَ اللَّهَ, وَأَثْنَى عَلَيْهِ, وَقَالَ: " لَكِنِّي أَنَا أُصَلِّي وَأَنَامُ, وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ, وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ, فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي}  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Bahwasanya Nabi saw  setelah memuji Allah dan menyanjungnya,  lalu bersabda : “Tetapi aku sholat dan juga tidur,  aku puasa dan juga tidak puasa,  dan aku juga menikahi wanita.  Barangsiapa yang membenci sunnahku,  maka bukanlah ia termasuk golonganku.“
Hadirin rahimakumullah,
Akad Nikah hakikatnya merupakan Janji agung di hadapan Yang Maha Agung,  yang harus dipertanggungjawabkan.  Maka hendaknya janji agung ini kita pegang dengan teguh. Allah telah mengingatkan dalam Al-Quran S. Al-Isra‘ : 34,
وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولاً
  “Dan penuhilah janji;  sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya.“
Tentu saja seorang yang membangun mahligai rumah tangga,  maka yang menjadi dambaan dan cita-citanya adalah agar kehidupan rumah tangganya kelak berjalan dengan baik, dipenuhi mawaddah war-rahmah, sarat dengan kebahagiaan, adanya saling ta‘awun (tolong menolong), saling memahami dan saling mengerti. Sesuai dengan firman Allah dalam Al-Qur’an S. Ar-Rum : 21,
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ  
  “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Kondisi mawaddah war-rahmah tentu saja tidak datang begitu saja, syarat untuk bisa mencapai mawaddah war-rahmah, salah satunya adalah, hendaknya suami-istri itu saling melindungi, saling melengkapi dan menutupi kekurangan pasangan masing-masing. Dalam Al-Qur’an S. Al-Baqarah : 187 Allah berfirman:
هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ
  “Mereka (istri-istrimu) adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.“
Dapat kita pahami,  bahwa pakaian berfungsi menutup aurat dan kekurangan jasmani manusia,  jadi demikianlah pasangan suami-istri,  masing-masing pakaian bagi yang lain,  artinya mereka harus saling melengkapi,  saling menutupi kekurangan dan aib pasangannya.  Demikian juga,  masing-masing harus saling melindungi dari segala permasalahan pasangannya.
Apabila ada sepasang suami-istri yang saling membuka aib dan rahasia pasangannya,  maka mereka itulah sebenarnya orang-orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah kelak pada hari Kiamat. Sebagaimana sabda Nabi saw,  hadits dari Abu Said al-Khudri:
وَعَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ  قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ {إِنَّ شَرَّ النَّاسِ مَنْزِلَةً عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ; اَلرَّجُلُ يُفْضِي إِلَى اِمْرَأَتِهِ وَتُفْضِي إِلَيْهِ, ثُمَّ يَنْشُرُ سِرَّهَا}  أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ.
  “Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah seorang laki-laki yang menggauli istrinya dan Istri yang mendatangi suaminya,  kemudian ia membuka rahasia hubungan dengannya.“
Hadirin rahimakumullah,
Dambaan untuk meraih mawaddah war-rahmah dalam bahtera rumah tangga hanya akan terwujud apabila Istri yang mendampingi hidupnya adalah wanita shalihah.  Karena hanya wanita shalihah yang dapat menjadi teman hidup yang sebenarnya dalam suka maupun lara, yang akan membantu dan mendorong suaminya untuk senantiasa taat kepada Allah Ta'ala. Dia akan berupaya ta‘awun dengan suaminya untuk menjadikan rumah tangganya bangunan yang kuat lagi kokoh, yang tidak mudah roboh oleh badai yang menerpanya.
Sabda Rasulullah saw
الدُّنْيَا مَتَاعٌ  وَخَيْرُ مَتَاعِهَا الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ
  “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah.” (HR. Muslim).
Sabdanya yang lain : ”Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki?  Itulah istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya, dan bila ia pergi,  si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud).
Akhirnya,  saya ingin menyampaikan suatu Doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw untuk disampaikan kepada Pengantin:
بَارَكَ اللهُ لَكَ  وَبَارَكَ عَلَيْكَ  وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ
“Semoga Allah memberkahimu, dan semoga keberkahan atas kamu selamanya,  serta menyatukan kamu sekalian dalam kebaikan.”  (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah).
Hendaknya Doa ini kita panjatkan pada saat selesai Akad Nikah (ijab kabul).
Dan ada satu Doa lagi yang hendaknya dibaca oleh Orang yang telah mendapatkan pasangan hidupnya:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا، وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَشَرِّ مَاجَبَلْتَهَا عَلَيْهِ
“Ya Allah,  sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kabaikannya (istriku),  dan kebaikan dari apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.   Dan aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukannya (istriku) dan keburukan dari apa yang telah Engkau ciptakan dalam wataknya.”  (HR Abu Daud).
Demikianlah khutbah yang saya sampaikan,  semoga Allah senantiasa membimbing kita,  agar dalam mengarungi kehidupan ini selalu mentaati rambu-rambu-Nya.  Dan semoga pernikahan kedua mempelai,  mendapat ridha Allah,  dan diberkahi oleh-Nya,  serta keduanya disatukan dalam kebaikan,  amin.
*****************************************************
Ramai pasangan utamakan majlis mewah, kurang prihatin matlamat kahwin ikut syariat 
APABILA tiba musim cuti sekolah ramai yang mengambil kesempatan mengadakan majlis kenduri perkahwinan kerana pada musim cuti sebegini saudara mara dan sahabat handai mempunyai kelapangan memeriahkan hari bersejarah itu.

Ramai juga pasangan muda-mudi berdebar menghadapi saat penting upacara akad nikah. Debaran itu kadangkala menyebabkan mereka tidak boleh menjawab soalan naib kadi. Pertanyaan popular seperti rukun nikah pun sering hilang daripada ingatan. Pada majlis perkahwinan perlu kita membezakan adat dan ibadat. Dari kaca mata Islam, akad nikah lebih penting daripada kenduri kerana saat menjadi suami isteri ialah tatkala lafaz ijab dan kabul sempurna.

Ketika itu bermula layar bahtera perkahwinan suami isteri dan keluarga perlu diacu mengikut hukum syarak. Berapa ramai pengantin baru dan ahli keluarga yang menghantar pengantin memberi tumpuan kepada khutbah nikah yang disampaikan jurunikah? 

Sebenarnya inti pati khutbah nikah amat bermakna dijadikan teladan dan sempadan dalam perkahwinan. Walaupun majlis perkahwinan dituntut dalam Islam, apalah gunalah jika wang dihabiskan untuk majlis mewah tetapi apabila hendak memulakan kehidupan seharian, raja sehari terpaksa meminjam dan meminta daripada orang lain. Ini membawa implikasi besar kerana menyara keluarga adalah tanggungjawab suami sepenuhnya. Tiada guna bermegah dengan majlis mewah tetapi perkahwinan tidak dapat bertahan kerana masalah kewangan.

Pengantin juga dinasihatkan mendalami ilmu agama, tanggungjawab dan peranan masing-masing. Kerukunan rumah tangga hendaklah sentiasa disemai dan dibajai supaya mekar dan mencapai matlamat perkahwinan iaitu mawaddah wa rahmah (berkasih sayang).

Memang tidak dinafikan sesebuah rumah tangga mesti diuji, anggaplah ujian sebagai pemangkin menambah kasih sayang antara suami isteri. Oleh itu, ketepikan ego dan dendam bagi memastikan layar bahtera rumah tangga dapat dilayari dengan baik. 

Dengan cara itu, segala masalah rumah tangga dapat diselesaikan dengan baik. Saling memaafkan penting bagi memastikan kasih sayang sentiasa dipupuk. Penting juga diingatkan kepada pengantin baru bahawa perceraian bukan suatu permainan.

Seperti pernikahan, perceraian membawa implikasi besar kepada pasangan dan keluarga. Perceraian adalah perkara halal yang amat dibenci Allah. Lafaz talak jangan sekali-kali dibuat mainan kerana walaupun tanpa niat ia mungkin membawa kesan gugurnya talak.

Apatah lagi jika dilafazkan berkali-kali yang mungkin membawa kepada perceraian tidak boleh dirujuk. Apabila perkara itu berlaku, penyesalan tidak bermakna lagi.

Perkara yang sering dilupakan pasangan pengantin ialah belajar ilmu agama walaupun sepatutnya bergelar suami atau isteri persoalan itu tidak perlu diungkit lagi. Namun, sebagai peringatan kita yang sering lupa, suami wajib mengajar sekurang-kurangnya ilmu fardu ain kepada isterinya.

Jika suami tidak mampu mengajar isterinya, hendaklah mencari pengajar. Juga amat baik jika suami meluangkan masa mendalami ilmu agama kerana jika ada masalah dalam keluarga, suami isteri boleh merujuk agama bagi mencari penyelesaian. Risiko perceraian akan dapat dikurangkan. Bagi orang Islam di Malaysia, ada undang-undang khusus berhubung perkahwinan dan perceraian. Undang-undang itu digubal bagi memelihara hak seperti mana dianjurkan Islam. Undang-undang itu dinamakan Akta/Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam.

Akta itu digubal dan diluluskan Parlimen dan Dewan Undangan Negeri seluruh negara. Penting bagi suami isteri mengetahui hak dan tanggungjawab mereka mengikut undang-undang.

Undang-undang itu mengawal peraturan dan tatacara sebelum perkahwinan, ketika dalam perkahwinan dan selepas perkahwinan dibubarkan. Ketahuilah hak masing-masing supaya apabila berlaku masalah, mudah mencari jalan penyelesaian atau sekurang-kurangnya bersedia menghadapinya.

Sudah tentu kursus perkahwinan beberapa hari terlalu singkat untuk mendedahkan perkara sebenar kepada pengantin. Kursus itu hanya memberi lontaran idea dan gambaran kasar alam perkahwinan secara teori. Ia tidak mencukupi bagi mengeratkan simpulan ikatan pernikahan antara kedua pasangan.

Sentiasalah berbincang dalam semua perkara walaupun dalam isu dianggap remeh. Hormati pasangan. Semakin hari tanggungjawab semakin berat dan jika kita tidak mendekatkan diri kepada Allah, pasti Allah tidak membantu kita meringankan beban berkenaan.

Jangan akhiri pernikahan yang suci di Mahkamah Syariah atau tempat tidak sepatutnya. Pernikahan yang disulami adat dan ibadat jangan dinodai dengan perceraian. Jika tidak dapat dielakkan, lakukanlah ia dengan penuh hormat dan rasa tanggungjawab.

Sekadar Gambar Hiasan: Hari Perkahwinan K.muni dan A.Wan
Tazkirah kali ini saya bawakan kerana terdapat dari kalangan kita yang terlupa akan sesuatu yang telah dipesan sejurus sebelum nikah. Mungkin gemuruh sampai tidak terdengar apa yang imam atau jurunikah sampaikan. Tidak mengapa. Renung dan imbas kembali, apa yang disampaikan. Rujuk kembali apa yang terucap oleh pak imam. Paling tidak pun, tanyalah ustaz-ustaz apakah yang biasanya disampaikan dalam khutbah nikah. Tiada salah untuk bertanya kerana itulah antara panduan pasangan yang berkahwin.

Tazkirah kali ini juga diharapkan dapat memberi sedikit pedoman buat kita yang sudah bergelar ibubapa untuk tidak meletakkan anak-anak kita yang bakal dan sudah berkahwin dalam keadaan serba salah. Biarlah mereka melayari bahtera perkahwinan mereka tanpa perlu dicampuri urusan mereka. Perlu diingat, antara yang (mungkin bagi sesetengah majlis) telah terlafaz adalah seperti berikut:

“Adalah saya ………………………………wali kepada …………………………dari saat ini menyerahkan tanggungjawab nafkah, pemeliharaan, keselamatan, kasih sayang dan tanggungjawab agama Islam kepada kamu ………………………… sebagai suami yang sah.
Semoga diberkati oleh Allah s.w.t ke atas kamu dan orang yang di bawah tanggungan kamu, serta zuriat keturunan kamu. Amin.’

Diikuti dengan Lafaz Penerimaan Tanggungjawab seperti berikut :

“Dengan ini saya …………………………suami yang sah kepada ……………………… bersyukur kepada Allah s.w.t. di atas anugerah nikmat iman, Islam, kesihatan dan isteri serta berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat bagi menjayakan majils akad nikah ini.

OIeh itu mulai saat ini, saya menerima tanggungjawab sebagai suami kepada isteri saya ……………………………… dan akan berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menjalankan tugas sebagai suami seperti berikut :
·         Memberi bimbingan dan panduan ke jalan yang diredhai oleh Allah s.w.t.
·         Memberi nafkah zahir dan batin
·         Pemeliharaan dan perlindungan yang sempurna
·         Keselamatan yang terjamin

Saya mengharapkan doa restu dari semua pihak terutama kedua ibubapa dan kedua ibubapa mertua saya. Sekian, terima kasih.”

Baca, renungkan dan fikirkan…
Wallahualam…

Friday, March 11, 2011

Siapa Asma' Mahfouz..??

Aku salute Asmaa Mahfouz. Asmaa Mahfouz bersungguh-sungguh mencabar kelakian pemuda Mesir. Asmaa Mahfouz gadis berusia 26 tahun, gadis muda yang aktif dalam gerakan pembaharuan di Mesir. Serikandi ini terkenal dalam gerakan pro demokrasi pembebasan Mesir di dalam jaringan sosial. Asmaa adalah salah seorang pengemudi group “Gerakan Pemuda 6 April” di dalam facebook. Group ini di bentuk untuk menyokong pekerja buruh di El-Mahalla El-Kubra–pusat industri di utara kota Cairo semasa pekerja buruh mogok pada 6 April 2008.

Akibat terlalu aktif menentang kerajaan rejim Mubarak, seperti di Malaysia juga beliau tidak terlepas dari ugutan pemerintah rejim pro APCO Israel itu. Beliau dan keluarga menerima tekanan dari pemerintah rejim itu. Kerjaya Asmaa sebagai akauntan juga diragut oleh pemerintah. Akibat aktiviti politiknya itu, Majikannya Al-Shaimaa memecat Asmaa.

Dalam tempoh waktu 19 hari revolusi Mesir, Asmaa bertindak aktif menyuarakan gerakan pro demokrasi dalam laman sosial seperti Youtube, twitter dan facebook dalam usaha menjatuhkan diktator Mubarak. Usahanya menyuarakan suara demokrasi cukup berkesan sehingga pemerintah baru Mesir ingin berjumpa dengannya tetapi pelawaan itu ditolak Asmaa. Diharap rakan-rakan blogger pro Pakatan Rakyat dapat menjadikannya sumber inspirasi untuk berblogging lebih mantap dalam usaha menumbangkan kerajaan rejim UMNO BN.

Video Asmaa dimuat turun ke laman youtube pada 16 Januari mampu menggerakkan rakyat keluar rumah turun ke jalan raya. Dalam rakaman video itu Asmaa menceritakan tentang empat warga Mesir yang membakar dirinya sendiri sebagai bentuk protes terhadap kemiskinan, kelaparan, dan kezaliman yang dilakukan pemerintah. Ini satu idea yang baik untuk diaplikasikan di Malaysia. Awek-awek cun sekalian ayuh luahkan ketidakpuashatian anda terhadap kekejaman, kezaliman yang telah diperlakukan terhadap rakyat oleh UMNO BN di dalam laman sosial youtube. Pasti para pemuda bangun melawan. Bunyi macam lawak bodoh. Bodoh-bodoh pun ia adalah perkara yang serius bagi UMNO BN sehingga kerajaan rejim mahu memperluaskan akta mesin cetak meliputi facebook, twitter dan youtube. Semestinya individu seperti Asmaa adalah berbahaya kepada kerajaan bersifat diktator.

Sambung cerita awek cun si Asmaa tadi. Setelah video tersebut dimuat turun ke dalam youtube, Asmaa datang ke Dataran Tahrir secara bersendirian sambil memegang poster yang tertera nombor telefonnya dan mengajak mereka yang lalu lalang di Dataran Tahrir bergabung dengannya untuk protes tetapi hanya tiga pemuda sahaja bersamanya ketika itu. tetapi malangnya, seperti amalan negara-negara diperintah oleh rejim macam Malaysia juga, mereka berempat ditangkap oleh polis Mesir.

Setelah dilepaskan, Asmaa bertambah semangat dan menyeru rakyat turun protes. “Orang-orang yang mengorbankan dirinya sendiri ini (empat orang Mesir yang membakar diri) tidak takut mati. Tapi kita takut kepada pihak berkuasa. Bayangkan! Apakah Anda juga seperti itu?”

“Saya tidak akan membakar diri. Jika pihak berkuasa yang akan membakar saya, biarkan mereka datang dan melakukannya. Kalau Anda lelaki sejati, datang dan bergabunglah dengan saya pada tanggal 25 Januari.” Asmaa betul-betul mencabar kelakian pemuda Mesir. Di Malaysia belum ada lagi awek mencabar kelakian pemuda Malaysia.

“Kalau ada kaum perempuan tidak ikut protes kerana mereka akan kena pukul, biarkan lelaki yang menunjukkan kehormatan dan martabatnya dengan bergabung dengan saya pada tanggal 25 Januari,” demikian ajakan Asmaa dalam rekaman videonya. Betul-betul mencabar kelakian pemuda Mesir! ayuh awek Malaysia!

“Kehadiran Anda bersama kami akan membuat satu perubahan. Ajaklah jiran, teman dan keluarga untuk datang. Jangan hanya duduk di rumah dan menonton berita atau berfacebook yang hanya akan merendahkan kita.”

“Jika anda lelaki terhormat, anda perlu datang, melindungi kami dan kaum perempuan semasa protes. Kalau anda hanya diam di rumah, anda akan merasa menyesal pada negara dan rakyat. Anda bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi pada kami di jalan ketika anda cuma duduk saja di rumah,” ujar Asmaa. Salute Asmaa! 
- keretaburuk12 http://keretaburuk12.blogspot.com/2011/02/blogger-pakatan-wajib-kenali-srikandi.html
dicopy dari:-
http://rubbertapperz.blogspot.com/2011/02/siapa-awek-cun-ini.html

Thursday, March 10, 2011

Pendidikan Anak-Anak (Tarbiyatul Aulad)

Si comel wafa dan si cute faez !!
Blogku adalah diari hidupku. Biarlah dia yang memahami dan mentafsirkan. Ambil hikmah dan ilmu darinya. Agar selepas ini lebih terarah. Moga akan datang lebih terpedoman. Sepertinya belajar sejarah dalam kelas. Sejarah masa lalu akan memandu dan mempedomankan perjalanan hidup sesudahnya. Sejarah silam akan membentengi dan memagari kita dari terjerumus ke lubang dan lembah yang sama. 

Setelah kejadian itu berlaku pada aku dan ahli keluargaku, aku bisa menyimpulkan beberapa penyelesaian. Pertama yang yang paling Utama: penerapan nilai Islam dan agama adalah penting sejak dini lagi. Ketika masih kecil apabila sudah boleh berkomunikasi, latih mereka untuk sentiasa menyebut nama Allah. Nama pencipta sekalian makhluk. Biarlah mereka sentiasa dibayangi dengan nama itu walaupun tidak tahu makna dan tujuan. Semasa mereka meningkat dewasa, terapkan matlamat hidup yang jelas dalam pemikiran dan tindakan. Menuntut dan belajar kerana Allah, dan untuk dakwah agama-Nya. Bukan belajar, lalu berjaya, lalu memungkiri janji pertama kita (semenjak alam sebelum alam rahim). Inna solati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil ‘alamin. Elakkan menerap nilai materialistik, kebendaan, penyakit waham, hubbud dunya wa karahiatul maut. Cintakan dunia dan benci/takut mati. 

Material perlu tapi ia bukan matlamat hidup kita. Kebendaan mesti ada tapi hanya sampingan. Harta sekadar meneruskan kelangsungan hidup dalam kesederhanaan. Bukan wang untuk dibawa mati, tapi amal dalam menguruskan wang yang akan dipersoalkan.

Alkisah satu ceritera bermula: ‘wahai anakku sayang, nanti besar nanti nak jadi apa yea?’ bertanyalah seorang ibu yang terlalu amat kasihkan anaknya. Jawab si anak dengan bangga dan megah ‘nanti besar nak jadi hartawan, nak jadi terkenal satu malaysia, dan kalau boleh satu dunia!’ berbungalah hati si ibu bila mendengar jawapan yang begitu berwawasan dari si anak. Makanya berusaha gigihlah si ibu memberi penghidupan dan kemewahan hidup kepada anaknya semasa belajar dan belajar. Nasihat si ibu itu lagi pada si anak pada suatu hari ‘wahai anakku, belajarlah kamu bersungguh-sungguh, nanti kamu akan berjaya dan boleh pekerjaan yang bagus, pekerjaan yang menjamin hidupmu, yang menjamin kemewahanmu, lalu kamu boleh buat apa sahaja dengan harta itu. Kamu boleh beli kediaman besar, kenderaan besar, syarikat besar dan banyak lagi. Ingatlah pesanan ibu ini wahai anakku’. Bersemangat benar si ibu berkata-kata. Kata-kata nasihat dan azimat inilah yang sentiasa diulang-ulang oleh si ibu. Lalu tumbuh suburlah dalam pemikiran si anak bahawa yang menjamin masa depannya adalah harta dan wang. 

Justeru bagaimana pendapat sahabat-sehabat sekalian yang mulia? Apakah natijah kehidupan bagi si anak tersebut pada anggapan kawan-kawan sekalian yang dihormati? Ke manakah kesudahan kehidupan si anak tersebut, wahai pembaca blogku yang setia? 

Teks dibawah saya petik dari blog lain, semoga beroleh hikmah:

Anak adalah amanah. Membesarkan anak bukan semata dengan memenuhi berbagai keinginannya. Lebih dari itu, yang paling penting adalah bagaimana menanamkan pemahaman agama sejak dini, sehingga anak bisa mengenal Tuhannya, Nabinya, dan memiliki akhlak mulia.
Anak adalah karunia dan nikmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terasa bahagia hati tatkala melihat mereka, terasa sejuk mata saat memandang mereka. Begitu pun jiwa terasa bahagia dengan keceriaan mereka. Bahkan nikmat Allah yang satu ini termasuk dalam doa Nabi Zakaria ‘alaihi salam. Beliau mengatakan:
“Rabb-ku janganlah Kau membiarkanku seorang diri, sesungguhnya Engkau sebaik-baik yang mewarisi.” (Al-Anbiya: 89)
Anak adalah perhiasan hidup di dunia. Orang yang tidak dikarunia anak akan mengetahui betapa besar nikmat ini.
Adapun dirimu, sungguh engkau seorang ibu akan dimintai pertanggungjawaban atas amanah yang telah Allah bebankan kepadamu pada hari kiamat nanti, apakah engkau menjaganya ataukah menyia-nyiakannya?
Ketahuilah olehmu, kesempurnaan perhiasan seorang anak tidaklah akan diraih kecuali dengan agama dan kebaikan akhlaknya. Bila tidak demikian, anak hanya akan menjadi musibah bagi kedua orang tuanya di dunia dan akhirat.
Banyak masalah yang berkaitan dengan pendidikan mereka secara umum, akan tetapi kita tidak akan membahas panjang lebar, namun sekedar menyinggung beberapa perkara yang penting:
1. Bersemangatlah untuk menyelamatkan akidah mereka dari perkara-perkara yang bisa mengotorinya. Hindarkanlah mereka dari memakai jimat-jimat, meramal nasib dengan melihat garis tangan atau bentuk-bentuk ramalan yang lainnya. Jadikanlah Al Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai sesuatu yang agung dalam hati mereka.
2. Bersemangatlah dalam menanamkan keimanan, kebaikan dan perasaan selalu diawasi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hati mereka. Renungkanlah wasiat Luqman kepada anak-anaknya:
“Wahai anakku, sesungguhnya jika ada (suatu perbuatan) seberat biji sawi berada dalam atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah tetap mendatangkannya (membalasnya).” (Luqman: 16)
Mereka harus senantiasa diingatkan bahwa Allah Maha Mengawasi dan Maha Melihat amalan-amalan hamba-hamba-Nya.
Diriwayatkan dari Tsabit bin Qais dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia mengisahkan: “Rasulullah mendatangiku ketika aku sedang bermain dengan teman-temanku. Beliau memberi salam kepada kami, kemudian mengutusku untuk suatu keperluan, sehingga aku terlambat datang kepada ibuku. Ketika aku datang, ibuku bertanya, ‘Apa yang membuatmu terlambat?’ Maka aku menjawab, ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengutusku untuk suatu keperluan.’ Ibuku bertanya lagi, ‘Apa keperluan beliau?’ Aku katakan, ‘Ini rahasia.’ Maka ibuku pun mengatakan, ‘Kalau begitu, jangan sekali-kali kau ceritakan rahasia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada seorang pun.’ Anas berkata: ‘Demi Allah, seandainya aku memberitahtkan rahasia itu kepada seseorang sungguh aku juga akan memberitahukan padamu, wahai Tsabit’.” (Shahih, HR. Muslim)
Perhatikanlah, sang ibu tidaklah menghukum anaknya ketika merahasiakan urusan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terhadapnya, berbeda dengan yang dilakukan oleh sebagian ibu yang lain. Bahkan beberapa di antara kaum ibu terlalu banyak bertanya kepada anak mereka tentang hal-hal yang tidak layak diketahui banyak orang dari suatu rumah yang dikunjungi si anak, dan tentang segala yang terjadi di antara penghuni rumah tersebut. Dengan semua itu, tanpa disadari sang ibu telah menanamkan dalam diri anaknya sifat fudhul (terlalu ingin tahu urusan orang lain) dan suka menyebarkan rahasia.
3. Ingatkanlah mereka, bahwa Allah Maha Perkasa, menghukum hamba-hamba-Nya yang bermaksiat kepada-Nya. Maha Pengampun dan Maha Penyayang terhadap orang-orang yang bertaubat dan kembali kepada-Nya. Ingatkanlah mereka tentang maut dan beratnya kematian, tentang alam kubur dan kegelapannya, serta tentang kiamat dan kengerian pada saat itu.
Perintahkanlah mereka untuk selalu taat kepada Allah, terlebih lagi dalam perkara shalat. Dampingilah mereka dalam melaksanakannya dan bangunkan mereka dari tidurnya untuk shalat. Tanamkanlah dalam diri-diri mereka agungnya kedudukan shalat. Waspadalah dari kasih sayang terhadap mereka yang membuatmu tidak membangunkan mereka yang dapat menyebabkan dirimu dan dirinya masuk ke dalam neraka.Wal’iyaadzubillah.
Biasakanlah mereka berpuasa sejak kanak-kanak agar mudah melaksanakannya ketika usia mereka telah baligh dan sadarkanlah mereka terhadap pengawasan Allah. Sesungguhnya puasa adalah pendidik paling besar bagi mereka agar mereka menyadari bahwa Allah Maha Mengawasi.
4. Awasilah anak-anakmu dan jangan biarkan mereka bermudah-mudah melakukan perkara-perkara yang mungkar, sementara engkau  mengetahuinya. Janganlah berdiam diri sementara engkau mengetahui bahwa putrimu mendengarkan nyanyian atau menggunakan cat kuku (kuteks) lalu ia berwudhu tanpa menghilangkannya, atau mengerik alisnya, atau ia melepaskan hijab yang syar’i, atau keluar dengan memakai wewangian, atau bepergian sendiri ke pasar maupun ke tempat-tempat umum lainnya, atau ia mengendarai mobil berdua saja dengan sopir, atau ia suka membaca majalah-majalah yang dapat merusaknya!
Janganlah bersikap terlalu percaya yang berlebihan atau merasa was-was yang keterlaluan yang dapat mempengaruhi diri putrimu hingga ia kehilangan rasa percaya dirinya.
Wahai ibu yang mulia, hindarilah memberikan protes tampa mampu berbuat sesuatu padanya atau engkau semata-mata membenci kemungkaran yang dilakukannya tanpa tindakan apapun. Akan tetapi, jadilah orang yang kuat memegang al-haq yang tidak akan ridha pada sesuatu yang batil namun lemah lembut dan penyayang dalam perkara-perkara selain itu. Didiklah dengan baik putrimu karena kelak di hari akhir dia bisa menjadi tabir/penghalang api neraka darimu.
Asy Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata: “Berbuat baik terhadap anak-anak perempuan diwujudkan dengan mendidik mereka dengan pendidikan Islami, mengajarkan ilmu kepada mereka, membesarkan mereka di atas al-haq dan semangat untuk menjaga kehormatan diri, serta menjauhkan mereka dari perkara-perkara yang diharamkan Allah berupa tabarruj* dan selainnya. Demikian itulah metode mendidik anak-anak perempuan dan anak laki-laki, juga dengan hal-hal selain itu yang termasuk sisi-sisi kebaikan, sehingga mereka semua terdidik untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan menjauhkan diri dari perkara-perkara yang diharamkan Allah serta menegakkan hak-hak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dengan demikian kita ketahui bahwasanya maksud berbuat baik di sini bukanlah semata-mata memberi mereka makan, minum, dan pakaian saja. Bahkan maksudnya lebih besar daripada itu semua, yaitu berbuat kebaikan kepada mereka dalam masalah agama maupun dunia.” Beliau juga berkata: “Hadits ini ditujukan kepada ayah maupun ibu secara umum.” (Majmu’ Fataawa wa Maqaalat Muta’addidah, 4/377)
5. Peringatkanlah putra-putrimu dari teman-teman yang jelek dan jelaskan akan bahayanya bergaul dengan mereka. Jagalah mereka dari bermain di jalanan serta bahayanya. Buatlah mereka sibuk dengan perkara-perkara yang memberi manfaat pada diri mereka, seperti menghafal Al Qur’an di masjid.
Janganlah engkau memasukkan alat-alat yang diharamkan ke dalam rumah, terlebih lagi video, walaupun engkau memberikannya dengan maksud sekedar untuk menghibur mereka.
Asy Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah berkata dalam tafsirnya: “Barangsiapa meninggalkan sesuatu yang disukai oleh hawa nafsunya karena Allah, maka Allah akan memberi ganti yang lebih baik darinya di dunia dan akhirat. Demikianlah, barangsiapa meninggalkan maksiat karena Allah, padahal hawa nafsunya ingin melakukannya, Allah akan menggantikannya dengan keimanan dalam hatinya, berikut keluasan, kelapangan dan berkah dalam rejekinya serta kesehatan badannya, di samping pahala dari Allah yang ia tidak akan mampu menggambarkannya.” (Taisir Al-Karimir Rahman).
Waspadalah wahai saudariku muslimah dari mendoakan kejelekan atas anak-anakmu, walaupun diri dalam keadaan marah. Bisa jadi doamu bertepatan dengan waktu terkabulnya doa, hingga doa jelekmu itu terkabul. Sebaliknya, perbanyaklah mendoakan kebaikan bagi mereka.
Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memperbaiki anak-anak kita dan menjadikan mereka penghibur hati bagi kita di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah menolong kita dalam mengemban amanah ini.
http://fadhlihsan.wordpress.com/2010/08/02/nasehat-bagi-orang-tua-dalam-mendidik-anak/

wassalam..

Sunday, March 6, 2011

Sedetik Cuma..

Abah dan Ummi
Hari ini aku ke kenduri kahwin seorang kaum kerabat sekampung. Ada sesuatu yang istimewa untuk dicoretkan agar ia menjadi renungan dalam fikiran sekilas cuma.. Fikirkan cuma barang sedetik, semoga beroleh hikmah dari Rabbul Izzati..

Rumah tempat kenduri memang terkenal dengan ke'umno'an nya. Orang kata tebal 14 inci. Memang tidak boleh digugat lagi dengan apa sekalipun hatta dengan gempa bumi, tsunami dan segalanya. Mungkin kataku. Adat kenduri akan mengundang orang sekampung walaupun berlainan aliran politik. Itu amat aku kagumi dengan kerjasama dan semangat kejiranan yang jitu lagi mantap. Makanya aku dan umi memenuhi panggilan undangan.

Kenduri itu rumah pengantin perempuan. Rombongan pengantin lelaki katanya akan sampai selepas zohor. Sekarang jam 11.00 pagi. Jadi sebagai menggantikan majlis Khatam al-Quran bagi pengantin perempuan (kerana pengantin perempuan sudah buat khatam quran) maka dibuat majlis bacaan Yasiin dan Selawat sempena Bulan Maulid ini. Yang melaksanakan bacaan Yasiin hanyalah golongan perempuan sahaja. Memang sudah menjadi kelaziman di kampung ku setiap Jumaat akan mengadakan Majlis Bacaan Yasiin di mana-mana rumah penduduk kampung.. Jadinya setiap minggu, aku dan umi berpeluang untuk mengunjungi dan menziarahi masyarakat kampung disamping bersilaturrahmi. Sebelum bacaan dimulakan, umi (dan kadang-kadang aku) akan membuat sedikit tazkirah barang seminit dua sebagai pengisian rohani. Umi yang memulai (pioneer) program ini pada tahun lepas dan ianya berterusan (istiqamah) sehingga sekarang. Tahniah umi di atas semangat dakwah mu!!

Sambung cerita yang terganggu tadi. ('',). Sebelum bacaan dimulakan, umi akan bertanya kepada tuan rumah, 'lagumano tuan rumah, nak terus baca Yasiin ko nak tazkirah dulu skit, sbb tgok ko keadaan jgk, kot lewat sgt' , tuan rumah jawab 'buak supo skalo lah moksu'.. Makanya umi pun mulalah memberi tazkirah bertajuk Walimatul Urus. Isi point tazkirah yang boleh aku nukilkan di sini berkaitan dengan gejala sosial yang timbul akibat dari tidak berkahwin tetapi berhubungan/bermesraan seperti orang yang sudah kahwin. Tersengih-sengihlah makcik-makcik yang ada anak muda seperti itu. Nak buat macam mane lagi. Siapa makan lada akan rasa pedas. Siapa makan jering akan mulut busuk. ('',). Umi memang bermulut laser pada perkara-perkara yang menyentuh perasaan dan lebih-lebih lagi jika melibatkan pendidikan anak-anak melalui asuhan ibu-ibu yang tiada landasan agama..

Tamatlah sudah tazkirah, bacaan Yasiin dan Selawat. Maka sesi seterusnya adalah makan-makan. Maka, makanlah kami semua nasi gulai kenduri di bawah khemah. Aku duduk di hujung di tempat yang sedikit tersorok dibelakang kerusi makcik-makcik 'umno'.. Mereka berbual-bual, aku terdengar dan mereka tidak sedar. Bukan niat aku nak mencuri dengar yea!! Ada sorang makcik kata: 'Minggu lepah buke moksu jadi syeikh baco Yasiin, ore lain, Mok Joh' Pastu jawab sorang makcik: 'Dok sedak kalu ore lain, keno moksu jugok jadi syeikh' Sampuk yang sorang lagi: 'Sebab moksu baca doa, caro dio lain'.. Jawab pula diantara mereka tu: 'Ho la, ado skali tu moksu mari lewat, demo nih dok tunggu jgak, nak tunggu moksu jgak lagu-lagu mano pun, tuan rumah nak moksu baco doa'..

Hmm, begitulah alkisahnya yang telah aku edit (tetapi maksud asal tidak berubah).. Jadi aku terfikir, kenapa perlu umi yang mereka mahukan. Sebenarnya Mok Joh pun bukan calang2 orang, pandai baca quran, sudah Hajah. Sekilas datang jawapan, mungkin umi orang berpendidikan agama (dalam kampung aku tu dulu, umi org yang paling lama bersekolah, paling tinggi tahap pendidikan) berbanding wanita-wanita lain pada masa itu. Mungkin juga sebab umi sentiasa bertudung labuh, aurat terjaga walaupun turun menjemur pakaian. Dan satu lagi jawapan mungkin umi orang kuat Pas. Orang Umno ni kalau bab-bab agama dan pengamalan harian akan lebih thiqah dan hormat kepada orang Pas. Betul tak? mereka akan memerlukan orang agama ketika ada kematian, ketika perlu buat solat hajat.. Ada satu cerita menarik tentang abah saya. Pada suatu hari datanglah seorang 'Kepala Pengat' umno ke rumah berjumpa dengan abah, 'Ust, tolonglah buat solat hajat untuk anok ambo nak beranak sulung, mari rumah ambo lpas isyak baca Yasiin, xdok ore doh ni ust, harap benar la ni'.. Sebenarnya kalau nak tahu, pakcik tu lah yang telah dengan lantangnya menyumpah seranah abahku masa PRU yang lepas (tp bukan face-to-face la, dia cakap kpd org lain), tp cerita itu sampai kepada Abah juga. Hmm, alhamdulillah abah punya prinsip yang jelas, berdakwah kerana Allah, Ilmu utk diamalkan, Islam melarang perasaan dendam. Itulah abahku.

Sudah terang lagi tersuluh. Umno hanya mengambil Islam pada sesuatu tempat sahaja. Tidak menyeluruh sebagaimana firman Allah swt, masuklah kamu ke dalam agama Islam secara menyeluruh. Mengamalkan Islam secara keseluruhan dari sekecil-kecil perkara kepada sebesar-besar perkara. Kalau bercakap tentang politik, orang umno tidak mahu kaitankan dengan Islam. Kata mereka, kalau Pas memerintah, Malaysia tidak akan maju. Islam itu tidak ada kemajuan dan pembangunan. Inilah pemikiran sekular dalam masyarakt kita. Pemikiran inilah yang telah diterapkan sejak dari kecil lagi di sekolah-sekolah rendah. Buku-buku teks bukannya ada dikaitkan dengan Islam kecuali buku Pendidikan Islam. 

Kata YB Ustazah Siti Zailah dalam ceramah beliau di Pasti, Padang Pak Amat beberapa minggu lepas, wang hasil cukai kedai judi di Malaysia dimasukkan dalam akaun yang sama untuk pembangunan negara. Kata menteri yang berkaitan, wang judi itulah yang dimasukkan dalam sektor pendidikan sekolah rendah, menengah dan universiti. Itulah realiti pemimpin yang tidak faham halal haram. Maka tidak hairanlah sekiranya kanak-kanak sekolah rendah sudah ada yang mengandung luar nikah, buang bayi sana sini, menagih dadah jadi amalan biasa, hidup penuh berfoya-foya, tiada prinsip dan matlamat hidup. Punah masyarakat, rosak akhlak, maka akan runtuhlah tamadun. Siapa yang bertanggungjawab sebenarnya?? Pemimpin negara yang akan menanggung beban ini.

Justeru, saya mengajak sahabat-sahabat semua merenung sejenak, berfikir sedetik, bermuhasabah sebentar. Apa tugas kita sekarang? Mulakan dari diri sendiri. Kalau bukan kita siapakah lagi, kalau bukan sekarang bilakah lagi dan kalau bukan di tempat kita dimanakah lagi??
Wassalam..