Friday, December 31, 2010

Something for Us to Ponder Upon


This is a powerful message in our modern society. We seemed to have lost our bearing & our sense of direction. 
 
One young academically excellent person went to apply for a managerial position in a big company.He passed the first interview, the director did the last interview, made the last decision.

The director discovered from the CV that the youth's academic achievements were excellent all the way, from the secondary school until the postgraduate research, never had a year when he did not score.

The director asked, "Did you obtain any scholarships in school?" the youth answered "none".

The director asked, " Was it your father who paid for your school fees?" The youth answered, "My father passed away when I was one year old, it was my mother who paid for my school fees.

The director asked, " Where did your mother work?" The youth answered, "My mother worked as clothes cleaner. The director requested the youth to show his hands. The youth showed a pair of hands that were smooth and perfect.

The director asked, " Have you ever helped your mother wash the clothes before?" The youth answered, "Never, my mother always wanted me to study and read more books. Furthermore, my mother can wash clothes faster than me.

The director said, "I have a request. When you go back today, go and clean your mother's hands, and then see me tomorrow morning.*

The youth felt that his chance of landing the job was high. When he went back, he happily requested his mother to let him clean her hands. His mother felt strange, happy but with mixed feelings, she showed her hands to the kid.

The youth cleaned his mother's hands slowly. His tear fell as he did that. It was the first time he noticed that his mother's hands were so wrinkled, and there were so many bruises in her hands. Some bruises were so painful that his mother shivered when they were cleaned with water.

This was the first time the youth realized that it was this pair of hands that washed the clothes everyday to enable him to pay the school fee. The bruises in the mother's hands were the price that the mother had to pay for his graduation, academic excellence and his future.

After finishing the cleaning of his mother hands, the youth quietly washed all the remaining clothes for his mother.

That night, mother and son talked for a very long time.

Next morning, the youth went to the director's office.

The Director noticed the tears in the youth's eyes, asked: " Can you tell me what have you done and learned yesterday in your house?"

The youth answered, " I cleaned my mother's hand, and also finished cleaning all the remaining clothes'

The Director asked, " please tell me your feelings."

The youth said, Number 1, I know now what is appreciation. Without my mother, there would not the successful me today. Number 2, by working together and helping my mother, only I now realize how difficult and tough it is to get something done. Number 3, I have come to appreciate the importance and value of family relationship.

The director said, " This is what I am looking for to be my manager.
I want to recruit a person who can appreciate the help of others, a person who knows the sufferings of others to get things done, and a person who would not put money as his only goal in life. You are hired.

Later on, this young person worked very hard, and received the respect of his subordinates. Every employee worked diligently and as a team. The company's performance improved tremendously.

A child, who has been protected and habitually given whatever he wanted, would develop "entitlement mentality" and would always put himself first. He would be ignorant of his parent's efforts. When he starts work, he assumes that every person must listen to him, and when he becomes a manager, he would never know the sufferings of his employees and would always blame others. For this kind of people, who may be good academically, may be successful for a while, but eventually would not feel sense of achievement. He will grumble and be full of hatred and fight for more. If we are this kind of protective parents, are we really showing love or are we destroying the kid instead?*

You can let your kid live in a big house, eat a good meal, learn piano, watch a big screen TV. But when you are cutting grass, please let them experience it. After a meal, let them wash their plates and bowls together with their brothers and sisters. It is not because you do not have money to hire a maid, but it is because you want to love them in a right way. You want them to understand, no matter how rich their parents are, one day their hair will grow gray, same as the mother of that young person. The most important thing is your kid learns how to appreciate the effort and experience the difficulty and learns the ability to work with others to get things done.

You would have forwarded many mails to many and many of them would have back mailed you too...but try and forward this story to as many as possible...this may change somebody's fate...

Thursday, December 23, 2010

ADUHAI PUTERIKU SAYANG


Assalamualaikum wbt..

Aduhai Puteriku Sayang, kutujukan khas buat dirimu adik-adik PMKIAS dan JTK 09/10... hayatilah bait-bait indah dari lagu nasyid ini..semoga ia mencetuskan makna untuk kalian..
**********************
Aduhai puteriku sayang
Aduhai puteriku sayang
Puteriku sayang

Lembutmu tak bererti kau mudah dijual beli
Kau mampu menyaingi lelaki dalam berbakti
Lembut bukan hiasan
Bukan jua kebanggaan
Tapi kau sayap kiri pada suami yang sejati



Disebalik bersih wajahmu
Disebalik tabir dirimu
Ada rahsia agung tersembunyi dalam diri
Itulah sekeping hati yang takut pada Ilahi
Berpegang pada janji mengabdikan diri

Malumu mahkota yang tak perlukan singgahsana
Tetapi ia berkuasa menjaga diri dan nama
Tiada siapa yang akan boleh merampasnya
Melainkan kau sendiri yang pergi menyerah diri

Ketegasanmu umpama benteng negara dan agama
Dari dirobohkan dan jua dibinasakannya
Wahai puteriku sayang
Kau bunga terpelihara
Mahligai syurga itulah tempatnya

Aduhai puteriku sayang
Kau bunga kebanggaan
Aduhai puteriku sayang
Kau bunga idaman
***********************************
Kalian adalah bunga agama, cantik dipandang, tenang dihati, hiasi dan pagarilah dengan benteng syariat agar kalian dihormati dan disegani kawan serta lawan..siiru 'ala barakatillah.. selamat berjuang..

Monday, November 1, 2010

Aku adalah sebagaimana sangkaan hamba-Ku

Assalamualaikum.. wbt..
__________________________________
Allah telah berfirman melalui lisan Rasul-Nya (Hadis Qudsi) : Aku adalah sebagaimana sangkaan hamba-Ku..

Sebagai seorang yang sudah berkerjaya, aku juga dibelenggu dengan pelbagai masalah. Masalah yang aku anggap ia sebagai satu cabaran hidup yang mesti aku tempuhi, yang wajib aku lalui. Hasilnya aku nukilkan dalam puisi ringkas ini:

Bermula dari hati yang kelam,
Aku dalam dua persimpangan, mungkin tiga, mungkin empat,
Mereka mendesak untuk mengikut arus dunia material,
Aku membantah menongkah arus itu,
Adakah aku bertindak atas kedegilanku atau keimananku?

Aku kadang-kadang jadi keliru,
Untuk memilih dan memutuskan,
Mereka berpendapat atas dasar logika dan normalisasi,
Mereka berkata berdasarkan pengalaman mereka,
Tetapi,
Aku beranggapan atas dasar ilmu yang kupelajari,
Aku berpegang dengan apa yang kupertahankan selama ini,

Natijah dari itu,
Aku sendu hiba sendiri,
Hanya air mata menemani,
Fikiran berkecamuk dengan hati yang memberontak,
Dalam menentukan arus hidup, mereka masih belum memahami aku,

Akhirnya aku mengadu pada-Nya,
Dia membalas rayuan dan keluhanku,
Melalui kalam Nabi yang mulia,
Aku bermimpi 'Aku adalah sebagaimana sangkaan hamba-Ku'
Aku sujud bersyukur dengan jawapan cinta dari-Mu,
Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar !!

Maka wahai Sahabat,
Allah akan bersama kita sebagaimana keyakinan kita kepadanya. Kalau keyakinan kita hanya 50%, maka Allah adalah sebegitu, kalau keyakinan kita 100%, maka Allah juga adalah sebegitu.. 
Aku begitu yakin dengan pertolongan-Mu Ya Allah, aku yakin Engkau adalah Maha Pemberi Rezeki, 
aku yakin Engkau Maha Memahami, aku yakin Engkau Maha Mengetahui apa yang tidak aku ketahui tentang masa depanku.. Engkau Maha Penentu.. 
Terima Kasih Ya Allah..


________________________________________
*Saat puisi ini ditulis, air mataku masih menitis..

Friday, October 1, 2010

MADAH CINTA - HAMKA

 v  Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.

v  Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. 

v  Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.

v  Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahawa pada akhirnya menjadi tidak bererti dan kamu harus membiarkannya pergi.

v  Kamu tahu bahwa kamu sangat merindukan seseorang, ketika kamu memikirkannya hatimu hancur berkeping. Dan hanya dengan mendengar kata “Hai” darinya, dapat menyatukan kembali kepingan hati tersebut.

v  Tuhan ciptakan 100 bahagian kasih sayang. 99 disimpan disisinya dan hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia. Dengan kasih sayang yang satu bahagian itulah, makhluk saling berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak.

v  Kadangkala kamu tidak menghargai orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehinggalah kamu kehilangannya. Pada saat itu, tiada guna sesalan karena perginya tanpa berpatah lagi.

v  Jangan mencintai seseorang seperti bunga, kerana bunga mati kala musim berganti. Cintailah mereka seperti sungai, kerana sungai mengalir selamanya.

v  Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta!

v  Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.

v  Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap-tiap diri manusia, ia laksana setitis embun yang turun dari langit, bersih dan suci. Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya. Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh kerana embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu, langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela. Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur, di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan, setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain perangai yang terpuji.

v  Kata-kata cinta yang lahir hanya sekadar di bibir dan bukannya di hati mampu melumatkan seluruh jiwa raga, manakala kata-kata cinta yang lahir dari hati yang ikhlas mampu untuk mengubati segala luka di hati orang yang mendengarnya.

v  Kamu tidak pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. namun apabila sampai saatnya itu, raihlah dengan kedua tanganmu,dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.

v  Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut ke mulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.

v  Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak. Bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka. Bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merindu dan cemburu.

v  Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.

v  Satu-satunya cara agar kita memperolehi kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan.

___________________________________________________________
*p/s: semoga diri kalian penuh dengan rasa CINTA terhadap ALLAH SWT, RASULULLAH SAW, Diri Sendiri, Keluarga, Teman-teman, saudara seIslam dan Ummah ini...

Wednesday, September 29, 2010

DIALOG (1)


   Seronok bila bercakap dengan kanak-kanak cerdas dan pintar. Mereka banyak bertanya bila melihat sesuatu yang menyalahi tahap pemikiran dan pemahaman mereka. Memang mereka suka bertanya itu dan ini. Kita pula yang perlu bersabar dalam menjawab soalan mereka. Banyak contoh yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah saw dalam menjawab soalan-soalan dari para sahabatnya tentang agama. Baginda amat sabar walaupun dengan pertanyaan yang remeh-temeh dan berulang-ulang.
   
   Mafhum Hadis dari Abu Ya’la (229): Daripada seorang lelaki daripada kaum Khas’am beliau berkata: Daku datang kepada Nabi SAW dan baginda sedang bersama beberapa orang sahabat Baginda. Daku berkata: Adakah kamu yang mendakwa sesungguhnya kamu adalah utusan Allah? Sabda baginda: Ya. Daku bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah amalan yang paling disukai oleh Allah Taala? Sabda baginda: Beriman kepada Allah. Daku bertanya lagi, kemudian apa lagi? Sabda baginda: menghubungkan silaturrahim. Kemudian aku bertanya lagi, apa lagi selepas itu wahai Rasulullah? Jawab baginda: menyuruh kepada melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran.

   Daku bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah amalan yang paling dimurkai oleh Allah Taala? Jawab baginda: menyekutukan Allah. Daku bertanya: kemudian apa lagi? Jawab baginda: memutuskan hubungan silaturrahim. Daku bertanya lagi: kemudian apa lagi wahai Rasulullah? Sabda baginda: menyuruh melakukan kemungkaran dan melarang daripada melakukan kebaikan.

   Kalau kita fikirkan secara akal biasa yang logik, mestilah 3 perkara yang pertama itu akan menjadi lawan kepada 3 perkara yang kedua.. tp Rasul SAW tetap sabar dalam menjawab soalan yang jawapannya adalah pantulan (lawanan) kepada jawapannya yang terdahulu.. Subhanallah.. kerana beliau tahu orang yang bertanya memang benar-benar tidak tahu. Seperti kanak-kanak yang baru boleh bercakap dan berfikir, samalah seperti lelaki tersebut yang baru mengetahui tentang agama Islam yang baru dianutinya..




DARJAH 1 AMAL
Natrah: Cikgu, loni pukul brapo?
Aku: Pukul 9.30 baru.. setengah jam lagi nak rehat..sabar2.. gi duduk tempat dulu..
(5 minit kemudian)
Natrah: Cikgu, brapa minit lg nak rehat?
Aku: 25 minit lg.. (sambil mata melirik ke arah jam dinding)
(5 minit kemudian)
Natrah: Cikgu, loni pukul brapo?
Aku: pukul 9.40..
Natrah: Cikgu, 25 minit lg ko nok rehat?
Aku: Buke, 20 minit lagi
(5 minit kemudian)
Natrah: Cikgu, pukul brapo doh loni?
Aku: Hish budak ni.. lambat lagi la nak rehat !!  (suara aku dah berubah dah masa ni, hehe)


   Inilah aku seorang cikgu yang tidak sabar dalam melayan karenah kanak-kanak. Betapa jauh bezanya dengan sunnah yang ditunjukkan oleh Rasulullah SAW. Dalam bilik guru aku terjumpa sebuah buku yang boleh menjadi panduan kepada mereka yang ingin ‘mendidik’. 

   Buku itu berjudul: Rasulullah Pendidik Terulung; 40 Teknik Rasulullah Mengajar, terjemahan daripada ( الرسول المعلم : وأساليبه في التعليم ) , hasil karya as-Syaikh al-A’llamah al-Muhaddith al-Faqih Abdul Fattah Abu Ghuddah al-Halabi. Selamat Membaca..

Ya Allah, jadikanlah aku seorang yang penyabar... ameen Ya Rabb....
  _____________________________________________________________________________
 
*p/s: gambar-gambar foto di bawah adalah pelajar Tahun 1 Taqwa yang terkenal dengan ketangkasan dan kelincahan berlari-lari serta petah berkata-kata.. huhu.. Syok sungguh mereka bergambar, fotogenik, siap bergaya-gaya lagi tuuu.. Semoga Terhibur..
Ghozali, Ansori dan Zaiputin

Rahimi dan Afiq

      Inilah kelas 1 Taqwa : yangg tunjuk 'peace' kat barisan belakang nama Hakimi.. hihi, walaupun kamera dari arah belakang, masih nak bergaya yea Hakimi.. comel sungguh..