- Sangat menjaga waktunya, dia terpelihara dari perbuatan dan perkataan sia-sia apa lagi maksiat. Jadi orang-orang yang menyia-nyiakan waktu suka berbuat maksiat berarti shalatnya belum berkualitas atau belum khusyu’.
- Niatnya ikhlas, jarang kecewa terhadap pujian atau penghargaan, dipuji atau tidak dipuji, dicaci atau tidak dicaci sama saja.
- Cinta kebersihan karena sebelum shalat, orang harus wudhu terlebih dahulu untuk mensucikan diri dari kotoran atau hadast.
- Tertib dan disiplin, karena shalat sudah diatur waktunya.
- Selalu tenang dan tuma`ninah. Tuma`ninah merupakan kombinasi antara tenang dan konsentrasi.
- Tawadhu’ dan rendah hati, tawadhu’ merupakan akhlaknya Rasulullah SAW.
- Tercegah dari perbuatan keji dan munkar, orang lain aman dari keburukan dan kejelekannya.
Orang yang shalatnya khusyu’ dan suka beramal baik tapi masih suka melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah, mudah-mudahan orang tersebut tidak hanya ritualnya saja yang dikerjakan tetapi ilmunya bertambah sehingga membangkitkan kesadaran dalam dirinya.
Jika kita merasa shalat kita sudah khusyu’ dan kita ingin menjaga dari keriakan yaitu dengan menambah pemahaman dan mengerti bacaan yang ada di dalam shalat dan dalam beribadah jangan terhalang karena takut riak.
Inti dalam shalat yang khusyu’ yaitu akhlak menjadi baik, sebagaimana Rasulullah SAW menerima perintah shalat dari Allah, agar menjadikan akhlak yang baik. Itulah ciri ibadah yang disukai Allah.
(K.H. Abdullah Gymnastiar)
No comments:
Post a Comment
salam